Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bebaskan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir

 OLEH: <a href='https://rmol.id/about/zeng-wei-jian-5'>ZENG WEI JIAN</a>
OLEH: ZENG WEI JIAN
  • Rabu, 23 Januari 2019, 19:11 WIB
Bebaskan Ustaz Abu Bakar Ba'asyir
STIGMA "Anti Islam" itu belum pulih. Besok Ahok lepas. Tensi politik meninggi jika dia nekat masuk Timses Jokowi-Maruf.

Kiai Maruf, Yusuf Mansur, Ngabalin, TGB, Kapitra dan Denny JA tidak mampu eliminir stigma itu. Prof Yusril direkrut. Langsung bermanuver membebaskan Ustad Abu Bakar Basyir. Presiden Jokowi menyatakan pertimbangannya sudah lama.

Hard-liner Jokowi-Maruf dan buzzer bayaran secepat kilat bikin hastag "Jokowi-sayang-ulama". Denny JA rilis meme pemujaan.

Cawapres Kyai Maruf memuji Jokowi Luar Biasa dan ingin merawat Ustad Abu yang berusia 81 tahun.

Ahoker, Kafir, Aktifis HAM dan liberal bereaksi. Di televisi, Prof Yusril menyatakan Ustad Abu positif bebas minggu. Aroma kemenangan tercium. Bakal jadi hero nih.

Persiapan penyambutan digelar di Pesantren Ngeruki Solo. Makanan, bus, detailnya dipesan.

Golongan liberal menekan. Ahokers say good bye ke Jokowi. Umat Islam tidak goyah. Mereka tau ini intrik Jokowi. Mereka tetap menyerukan Prabowo-Presiden.

Istana klojotan. Aktifis HAM dan Australia semakin keras menekan.

Jenderal Wiranto gelar konferensi pers. "Presiden tidak boleh grasa grusu," katanya.

"Kok bisa presiden dikoreksi secara terbuka oleh menterinya?" tanya Fadli Zon.

Sogokan gagal. Sama seperti pencitraan nyawah, nyukur rambut, esemka, masuk gorong-gorong dan sebagainya.

Pasca debat #1 Capres, elektabilitas Paslon Ko-Ruf No 1 terjun bebas. Pernyataan Jokowi banyak yang bertolak belakang secara diametris dengan kenyataan. Pengetahuannya soal tanda-tangan Pa Prabowo kepada Caleg DPRD ex napi korupsi ternyata ngaco. Salah. Ngga sesuai aturan PKPU.

Kiai Maruf Amin semakin jatuh saat kurang bicara dan sekali bicara mengenai terorisme, MUI dan Jihad. Sedangkan Pa Prabowo tegas menyatakan akan menghapus stigma Islam dan Terorisme.

Tekanan Ahokers dan tidak terpengaruhnya sikap Umat Islam mestinya jadi kalkulasi politik pilpres.

Hari ini beredar kabar "Ustad Abu Bakar Basyir Batal Bebas". Video Pernyataan batal yang disampaikan Presiden marak di media sosial. Hanya selang 2-3 hari pernyataannya berubah. Mencla-mencle once more judulnya.
Kejadian macam begini sudah sering. BBM naik-turun. Menteri-menteri bersilang pendapat seputar impor beras dan jagung.

Setelah Mahfud MD, Muldoko dan Jusuf Hamka, Ustad Abu Bakar Basyir jadi korban PHP ketiga.

Jiaaahhh...preettt...Gabruk. Hastag berubah jadi "Jokowi Batal Sayang Ulama".

Penyambutan di Pesantren Ngeruki batal. Makanan yang dipesan terlanjur dikirim. Terpaksa dimakan sendiri. Prof Yusril batal jadi pahlawan. Malah akan jadi kambing-hitam untuk meredam disgruntled Ahokers.

Menurut hemat saya, bebaskanlah Ustad Abu Bakar Basyir. Usianya sudah 81 tahun. Tapi jangan berharap kita akan coblos Paslon Ko-Ruf No 1 dan Yusril. We know better-lah.

Profesor kena PHP. Yang ngasi Rp 60 miliar dikhianati. Apa lagi elo yang cuma modal 1 suara? [***]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA