Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Indoktrinasi Pancasila Sudah Tak Efektif Buat Generasi Milenial

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 25 Januari 2019, 08:49 WIB
Indoktrinasi Pancasila Sudah Tak Efektif Buat Generasi Milenial
Fahira Idris/Net
rmol news logo Kemajuan Indonesia saat ini hingga beberapa dekade ke depan sangat bergantung kepada penduduk usia muda atau millenial yang saat ini jumlahnya sudah lebih dari 90 juta jiwa.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Generasi milenial inilah yang akan menjadi tumpuan berhasil tidaknya bangsa ini menjadi salah satu negera terkemuka di dunia di masa mendatang.

Generasi milenial inilah juga yang akan menjadi penjaga utama nilai-nilai Pancasila sebagai ideologi dan jalan hidup bagi bangsa ini untuk tetap bersatu dan meraih kemajuan.

Anggota DPD RI DKI Jakarta Fahira Idris menuturkan, sebagai generasi yang lahir dan tumbuh dengan kemajuan dan kecepatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, generasi milenial ebih kritis terhadap berbagai fenomena sosial.

Oleh karena itu, pengenalan dan pemahaman nilai-nilai Pancasila kepada mereka harus dilakukan dengan cara-cara dan metode yang konkret dan nyata.

"Ciri generasi milenial itu kritis sehingga bagi mereka makna hakiki dari pengamalan nilai-nilai Pancasila adalah keteladanan. Bagi mereka, keteladanan terutama para pemimpin negeri ini adalah metode terbaik agar nilai-nilai Pancasila tetap menjadi landasan bagi bangsa ini melangkah maju," ujar Fahira Idris dalam keterangannya, Jumat (25/1).

Menurut Fahira, dengan melihat keteladanan para pemimpinnya, maka secara langsung dan tidak langsung, rasa cinta terhadap Pancasila akan meresap dan hadir di hati para milenial. Saat ini, metode-motode indoktrinasi Pancasila bukan lagi metode yang efektif dan efisien untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila terutama kepada generasi millenial.

Selain keteladanan para pemimpin yang ada saat ini, keteladanan para pejuang dan pendiri bangsa ini harus terus dihidupkan di ruang-ruang publik para generasi millenial dengan kemasan yang populer dan kreatif.

"Perjuangan dan keteladanan tokoh-tokoh mulai dari Soekarno, Hatta, Sjahrir, Natsir, dan banyak tokoh pejuang lainnya harus terus dihidupkan. Mereka ini adalah tokoh-tokoh yang baik ucapan maupun tindakannya penuh keteladanan dan penuh kecintaan terhadap Pancasila. Hadirkan mereka secara kreatif lewat kemasan populer dan menggunakan teknologi informasi misalnya lewat film, animasi, lagu, infografis, meme, dan medium-medium kreatif lainnya yang dekat dengan keseharian para millenial," papar Fahira.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA