Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sertifikat Tanah Gratis Program Terobosan Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ruslan-tambak-1'>RUSLAN TAMBAK</a>
LAPORAN: RUSLAN TAMBAK
  • Jumat, 25 Januari 2019, 18:26 WIB
Sertifikat Tanah Gratis Program Terobosan Jokowi
Diskusi "Rakyat Puas Sertifikat Gratis, Jokowi Sangat Memahami Reforma Agraria"/Net
rmol news logo . Presiden Joko Widodo menyerahkan 40.172 sertifikat tanah kepada masyarakat Tangerang Selatan, Banten, Jumat (25/1). Pemberian sertifikat tanah yang kesekian kalinya ini menuai pro dan kontra.

Koordinator Kelompok Orang Waras dan Sadar Pilih Jokowi (Korsa-PJ), Ahmad Ali mengkritisi pihak-pihak yang nyinyir terhadap kebijakan sertifikat tanah gratis.

"Jangan pakai kacamata kuda melihatnya, rakyat sangat puas dengan langkah nyata Jokowi dalam pembagian sertifikat tanah ini," kata Ali saat diskusi "Rakyat Puas Sertifikat Gratis, Jokowi Sangat Memahami Reforma Agraria" di kawasan Cikini, Menteng, Jakarta (Jumat, 25/1).

Lebih lanjut, Ali bersyukur dengan langkah Jokowi yang sangat peduli dengan rakyat kecil sebab rakyat bisa tenang dengan sertifikat yang dipegangnya.

Persoalan agraria merupakan suatu keharusan untuk diperbaiki setelah sudah lama bias bahkan tidak diperdulikan hingga capitalis global menguasai pada Orde Baru. Maka patut berbangga Jokowi mengembalikan agraria untuk kesejahteraan rakyat sesuai mandat UUD dan cita-cita proklamator bangsa.

"Jokowi sangat memahami apa yang namanya reforma agraria," ucap Ali.

Dalam dikusi itu, pembicara lain Presiden KSBSI Mudhofir memastikan bahwa kebijakan Jokowi soal Perpres 86/2018 tentang Reforma Agraria yang dikeluarkan pada 24 September 2018 mendapatkan apresiasi rakyat. Kebijakan tersebut sangat menyentuh lapisan ke bawah.

"Presiden Jokowi beri terobosan dan sangat berani," ucap Mudhofir.

Pentolan buruh ini mensinyalir ada pihak lawan yang ingin mendelegitimasi kebijakan pemerintahan Jokowi terutama pemberian sertifikat gratis.

"Ini fakta dan nyata bahwa Jokowi melakukan tindakan kerja konkret bukan hoax. Ini ada faktor like dan dislike saja jadi pihak sebelah mencoba mendelegitimasi soal sertifikat gratis," tambah Mudhofir. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA