"Kami mengajak pemilih untuk tidak memilih caleg yang tidak membuka curriculum vitae-nya. Kita harus memilih caleg yang mau akuntabel dan terbuka kepada rakyatnya," ungkap Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini di Gedung RRI, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa (29/1).
Dengan keterbukaan riwayat hidup maka masyarakat mengetahui rekam jejak yang telah dilalui para caleg. Selain juga memengaruhi elektabilitas caleg itu sendiri.
"Karena pada dasarnya kalau mereka sebagai wakil rakyat mereka harus dapat dikenali oleh rakyatnya. Kalau ketika menjadi caleg saja sudah menjaga jarak dengan rakyat bagaimana ketika mereka terpilih," tutur Titi.
Dengan itu, Titi juga mengimbau seluruh partai politik untuk mengevaluasi sisi keterbukaan para calegnya.
"Kemudian kami mengimbau pimpinan parpol untuk mengevaluasi keterbukaan calegnya dalam mempublikasikan profil-profil. Apakah itu karena faktor ketidaksengajaan atau kesengajaan caleg," jelasnya.
"Kalau memang mereka masih tidak mau mempublikasikan ya wajar kalau masyarakat kemudian tidak memilih caleg," demikian Titi.
[wah]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: