Hanura Pasang 2 Tagar Baru Untuk Ingatkan Kader

Sebuah layar monitor raksasa terpampang gambar OSO didampingi Sekjen Hanura, Herry Lountung Siregar, serta pasangan calon nomor urut 01, Jokowi-Maruf.

Pada gambar tersebut, tak hanya lambang Partai Hanura, juga tercantum dua buah tanda pagar atau tagar di sisi bagian atas bertuliskan #OSOMenangkanJokowi dan #JokowiOrangBaik.

Ya, Partai Hanura merupakan salah satu pengusung duet Jokowi-Maruf.

Menurut OSO, keputusan mengusung petahana itu diambil saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Hanura beberapa waktu lalu.

Dua tagar itu bukan tanpa makna, untuk mengingatkan semua kader agar tidak lupa, tidak lengah, dan konsisten mendukung calon yang telah diputuskan Rapimnas.

Di hadapan seluruh pengurus DPD Hanura se-Indonesia, OSO dengan suara lantang menegaskan kembali pernyataannya.  

"Seluruh DPD dan kader Hanura meminta kepada Jokowi untuk sekali lagi menjabat dan meneruskan perjuangan serta pembangunan. Antara lain, perjuangan membangun infrastruktur seluruh Indonesia," ujar OSO.

Menurut dia, Jokowi selama ini sudah melakukan pekerjaan besar yang sangat bermanfaat yaitu membangun infrastruktur yang tidak hanya terpusat di pulau Jawa, tapi juga daerah lain di Indonesia seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua.

Terkait tagar #JokowiOrangBaik, OSO menegaskan maknanya sudah jelas.

"Ya semua orang tahu Jokowi itu orang baik," kata Oesman.

Dia juga menegaskan di antara presiden-presiden yang telah menjabat dan baik, Jokowi memperlihatkan kesungguhan, kesederhanaan, dan ketidakpunyaan materi.

"Tapi, memiliki hati nurani yang dalam dan tinggi untuk mencapai cita-cita anak bangsa yang betul-betul bermartabat," jelas senator asal Kalimantan Barat (Kalbar), itu.

Ketua DPD itu menambahkan, konsistensi Partai Hanura mendukung Jokowi sudah tidak usah lagi dipertanyakan.

"Saya atas dasar perintah ketua DPD melaksanakan mendukung Jokowi sekali lagi," ucapnya, menekankan.

Pada bagian lain,  dia mengingatkan bahaya hoax yang menyebut kader Partai Hanura tidak semuanya mendukung Jokowi.

"Hati-hati hoax sekarang lebib dominan, dominan tapi hati-hati hukum kita tidak mengenal hoax. Jadi hoax itu bisa dipidanakan," demikian Oesman.[wid]