"Jika Presiden kita, atau tepatnya Capres kita, 01, berkenan dengan julukan itu tak ada orang yang bisa melarang. Mungkin dengan begitu terbangun keakraban dalam penggunaan istilah semacam itu," kata pengamat politik Shohibul Anshor kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (5/2) malam.
Shohibul mencontohkan, pada masyarakat di wilayah Tanjung Balai, Sumatera Utara, ada istilah-istilah sedikit kasar di antara sesama teman akrab. Istilah tersebut tidak menyinggung, justru mempererat hubungan dan kedekatan.
"Saya kira, logika dari julukan itu ialah penciptaan
chemistry hingga capres 01 seolah tak berjarak secara psikologis dengan pemilih di Jawa Timur," kata Shohibul.
Namun begitu, Shohibul mengajak warga Indonesia untuk memahami kenyataan bahwa Jokowi adalah satu-satunya presiden di Indonesia yang menerima julukan yang kasar.
"Tetapi lapang dadalah kita jika sejarah mencatat satu-satunya Presiden RI yang dijuluki dengan istilah itu ialah Joko Widodo," demikian Shohibul.
[hta]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: