Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Generasi Milenial Perlu Kampanye Hari Bebas Kebencian Di Medsos

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Kamis, 07 Februari 2019, 16:55 WIB
Generasi Milenial Perlu Kampanye Hari Bebas Kebencian Di Medsos
Rulli Narullah/Dok
rmol news logo Kejahatan dan pengganggu keamanan tidak hanya terjadi di lingkungan sosial nyata, tetapi juga lingkungan media sosial (medsos).

Hal ini lantaran di era digital ini pergaulan sosial juga semakin bertambah.

Di sinilah pentingnya masyarakat melakukan ronda digital untuk menjaga lingkungan medsos bebas dari kejahatan dan pengganggu keamanan.
 
Pengamat media sosial, Rulli Nasrullah mengatakan, literasi digital merupakan titik terpenting yang harus dipahami para generasi milenial.

Literasi digital tidak sekadar menunjukkan bahwa setiap orang bisa menggunakan medsos, namun juga cakap dalam memanfaatkan teknologi dan perangkatnya.

"Karena pada kenyataannya, misalkan walau medsos itu akunnya bersifat pribadi dalam pengertian dibangun dan dimiliki oleh pengguna itu sendiri, namun konten yang diunggah pada dasarnya bersifat mass-self communication,” ujar Rulli di Jakarta, Kamis (7/2).

Rulli menjelaskan, setiap orang yang terhubung dengan akun tersebut dalam jaringannya bisa mengakses konten tersebut. Karena itu, konten dan perilaku dalam dunia digital tidak bisa serta-merta diklaim sebagai aktivitas pribadi.
 
"Apalagi secara nama juga disebut sebagai media sosial, sehingga media yang digunakan seperti Twitter atau Facebook merupakan media untuk berkehidupan sosial dalam ranah online. Ini menunjukkan ada nilai-nilai dalam masyarakat offline yang juga harus dibawa dalam kehidupan masyarakat online," ujarnya.

Lebih lanjut menurut dia, para generasi milenial ini perlu didorong untuk mau melakukan siskamling medsos atau menjadi hansip online.

"Kebetulan saya menjadi salah satu perumus dalam membuat panduan literasi digital," imbuh dosen Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam di Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.

Panduan literasi digital ini tidak hanya untuk individu, melainkan juga guru dan siswa di sekolah serta keluarga.

Secara garis besar, kata dia, ranah keluarga dan sekolah menjadi modal dasar dalam penerapan dan munculnya rasa tanggung jawab untuk memahami literasi digital untuk mewujudkan iklim medsos yang ramah dan bertanggung jawab.

Tanggung jawab bersama inilah yang perlu dipahami oleh generasi milenial agar tidak hanya diam atau pasif ketika ada akun atau konten negative di medsos.

"Melaporkan konten secara digital itu mudah. Contohnya jika sebuah akun dan konten negatif muncul dan saat membuka medsos di telepon genggam, akan ada titik tiga di atas status Facebook pengguna tinggal mengklik dan melaporkan isi konten tersebut. Apabila banyak yang melaporkan melalui mekanisme tersebut, maka konten atau bahkan akun yang bersangkutan bisa dibekukan, dihilangkan, atau dihapus sama sekali,” terangnya.
 
Peraih gelar doktor dari Universitas Gadjah Mada ini berpendapat peran generasi milenial ini sangat diperlukan untuk dapat membantu menyebarkan konten positif di medsos demi menjaga kerukunan antar masyarakat dari pengaruh ujaran kebencian.

Begitu juga pemerintah untuk ikut berperan mengajak para generasi milenial mengampayekan ronda digital dan hari bebas kebencian di medsos untuk perdamaian bangsa.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA