Penggagas #DengarYangMuda: Jokowi Berkomitmen Perbaiki Sektor UMKM Dari 2014

Kali ini memasuki edisi ke-12, kegiatan yang digagas Diaz Hendropriyono, tersebut membahas dukungan dan capaian pemerintah dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

"Presiden Joko Widodo sendiri merupakan mantan pelaku UMKM sehingga beliau paham betul permasalahan sektor tersebut dan komitmennya dalam memperbaiki masalah tersebut tidak perlu diragukan," ujar Diaz dalam keterangannya di Jakarta.
Diaz menjelaskan bahwa pemerintah sejak tahun 2014 telah berusaha mengatasi tiga permasalahan utama yang dihadapi oleh sektor UMKM, yakni kurangnya permodalan, tingginya pajak, dan sulitnya perizinan.

"Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) diharapkan menjadi salah satu solusi memecahkan masalah permodalan," terangnya.

Menurut Diaz, bunga KUR telah diturunkan dari 22 persen (2013) menjadi hanya 7 persen (2018). Sementara kredit yang disalurkan meningkat 10 kali lipat dari Rp 12 triliun pada tahun 2008 menjadi lebih dari Rp 120,3 triliun tahun 2018.

Selain KUR, papar Diaz, pemerintah juga menawarkan solusi lain termasuk program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) yang membantu masyarakat yang belum dapat mengakses modal dari perbankan.

Sementara itu, sebagai jawaban untuk masalah perpajakan dan perizinan, Diaz mengatakan bahwa pemerintah telah memutuskan menurunkan pajak UMKM hingga 50 persen dari 1 persen menjadi 0,5 persen serta merintis sistem Online Single Submission (OSS).

Sistem ini memungkinkan pelaku UMKM mengurus seluruh perizinan secara daring atau cukup dengan mendatangi kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di daerah.

Acara yang dipandu Amelia Yachya tersebut menghadirkan pembicara yaitu Merchant Marketing Manager BliBli, Aji Hogantara;  Sekretaris Perusahaan PT PNM, Errinto Pardede; Shelly selaku founder Salaku, Top 20 The Big Start Indonesia Season 3, serta Darren Christopher dari EverHaus Capital.[wid]