Sebab, loyalis Ahok belum sepenuhnya sembuh dari "luka menganga" sebagai residu pertarungan dan benturan politik yang sangat keras pada Pilkada DKI 2017 silam.
Demikian disampaikan pengamat politik dari Universitas Bung Karno Jakarta, Pangi Syarwi Chaniago dalam keterangannya di Jakarta, Senin (10/2).
"Terdapat potensi benturan kepentingan di internal pendukung Jokowi yang masih belum sepenuhnya bisa menerima dipilihnya Maruf Amin sebagai calon wakil presiden," ujar Pangi.
Pangi menganalisa, benturan ini berpotensi memecah belah koalisi Jokowi-Maruf di Pilpres 2019 jika tidak di-
manage dengan baik oleh Tim Kampanye Nasional pasangan calon nomor urut 01.
"Berpotensi memecahkan konsentrasi dan berpeluang menjadi bibit konflik," kata Pangi.
Pangi mengingatkan, TKN Jokowi-Maruf di daerah Jawa Timur sudah memberi sinyal menolak Ahok.
"Khususnya daerah yang sudah punya tokoh seperti Maruf Amin sebagai
vote getter," terangnya.
[wid]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: