Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti menjelaskan, dalam organisasi Muhammadiyah, sidang Tanwir merupakan permusyawaratan tertinggi di bawah Muktamar. Hal ini sesuai dengan AD/ART yang mewajibkan pengurus untuk menyelenggarakan Sidang Tanwir sekurang-kurangnya satu kali dalam satu periode.
"Dalam periode kepemimpinan PP Muhammadiyah hasil Muktamar ke-47, sidang Tanwir di Bengkulu merupakan Tanwir kedua yang sebelumnya diselenggarakan di Ambon pada 2017," kata dia dalam juma pers di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (11/2).
Sidang Tanwir di Bengkulu akan membahas tentang empat agenda besar. Semuanya berkaitan erat dengan persoalan organisasi, keumatan dan kebangsaan.
"Pertama, secara organisasi akan dibahas perubahan anggaran rumah tangga Muhammadiyah. Kedua, akan disampaikan pokok-pokok pikiran Muhammadiyah tentang kehidupan keumatan dan kebangsaan," ujar Abdul Mu'ti.
Adapun ketiga, yakni ceramah yang akan diberikan langsung oleh para tokoh nasional. Diantaranya adalah Jokowi dan Prabowo.
"Keduanya kita undang dalam kapasitas sebagai tokoh nasional. Bukan sebagai Capres," sebut Abdul Mu'ti.
Adapun agenda keempat adalah pembahasan yang berkaitan dengan progres atau dinamika persyarikatan Muhammadiyah, baik itu di level nasional maupun level pimpinan wilayah.
Lebih lanjut dijelaskannya, peserta sidang Tanwir adalah ketua dan sekretaris dari tingkat pusat, dan pimpinan wilayah seluruh Indonesia. Ada pula tim peninjau dan tokoh dari institusi yang diundang atau mengajukan untuk hadir.
"InsyaAllah sidang Tanwir akan dibuka oleh Pak Jusuf Kalla," demikian Abdul Mu'ti.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: