Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pernyataan PSI Bisa Menyinggung Perasaan Megawati

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 12 Februari 2019, 15:11 WIB
Pernyataan PSI Bisa Menyinggung Perasaan Megawati
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri/Net
rmol news logo . Pernyataan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) lewat sekjennya Raja Juli Antoni yang berharap Basuki T. Purnama (Ahok) bisa menularkan spirit bersih, transparan dan profesional kepada PDIP, dinilai tidak pantas.

Omongan tersebut bisa menyinggung perasaan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan keluarga besar PDIP.

Menurut pengamat politik, Ujang Komarudin, spirit bersih, transparan dan profesional yang bisa ditularkan Ahok setelah resmi gabung PDIP hanyalah pendapat pribadi Grace.

Sebab menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut sebenarnya juga berpotensi tersangkut kasus korupsi.

"Kalau mau dicari kasusnya Ahok pasti ada lah. Manusia tidak ada yang bersih," kata Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (12/2).

Di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), setidaknya ada tiga kasus dugaan korupsi yang diduga melibatkan Ahok. Diantaranya dugaan korupsi pembelian lahan RS Sumber Waras, lahan Cengkareng dan kasus reklamasi pantai bagian Utara Jakarta.

Maka dari itu, lanjut Ujang Komarudin, sikap PSI yang secara tidak langsung menyatakan kalau PDIP tidak bersih, transparan dan profesional itu bisa menyinggung perasaan.

"Tak baik menyinggung-menyinggung partai lain. Lebih baik urus partai sendiri. PDIP partai besar, mereka sudah paham apa yang harus mereka lakukan," ujarnya.

Semua pengurus PSI sebaiknya untuk tidak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang kontroversial. Sebab jika itu dilanjutkan, maka diyakininya PSI tidak akan mampu mencapai parliementary tresshold (PT) sebesar 4 persen.

"(Karena PSI) sulit untuk lolos. Berdasarkan beberapa lembaga survei, PSI sulit lolos ke Senayan. Bahkan pengurus dan calegnya di daerah ada yang ramai-ramai mundur," tutup Ujang Komarudin. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA