Sehingga data yang digunakan merujuk pada data Kementerian Perdagangan yang menyebut Indonesia kekurangan ketersediaan pangan untuk memenuhi kebutuhan.
Menurut Jubir BPN Prabowo-Sandi, Dian Islamiati Fatwa, kendala itu bisa diatasi dengan menggunakan sistem Big Data.
"Nah ini diperlukan data base, big data, untuk melihat sebetulnya kebutuhan per kota, per daerah. Di Bali ini misalnya seperti apa? Kebutuhannya seperti apa, kalau beras di Banyuwangi meningkat bisa digunakan buat kebutuhan orang Bali," ucap Dian dalam sebuah diskusi di bilangan Menteng, Jakarta, Sabtu (16/2).
Menurut dia di era globalisasi seperti sekarang ini tidak mungkin suatu negara tidak melakukan impor. Cuma hanya saja impor itu perlu dikendalikan agar harga tetap stabil dan petani tidak merugi.
"Jadi yang kami lakukan adalah mengendalikan impor. Akan lebih realistik. Zaman globalisasi tidak mungkin kita enggak impor," tutup Dian.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: