Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pemilih Muslim Bermigrasi, Elektabilitas PDIP Turun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Jumat, 22 Februari 2019, 21:08 WIB
Pemilih Muslim Bermigrasi, Elektabilitas PDIP Turun
Bendera PDIP/Net
rmol news logo Memori penistaan agama yang dilakukan mantan Gubernur DKI Jakarta masih terus membekas di hati umat muslim. Atas alasan itu, elektabilitas PDIP mengalami penurunan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu kata Direktur Eksekutif indEX Research Vivin Sri Wahyuni dalam keterangan tertulisnya, Jumat (22/2). Menurutnya, publik masih sangat resisten dengan kemunculan kembali Ahok dalam kancah politik nasional.

“Memori kasus penistaan agama pada Pilkada DKI terus terjaga, terlebih momentum reuni Alumni 212 yang tak pernah surut dukungan luas masyarakat,” jelas Vivin.

PDIP sebagai partai yang mendukung Ahok dan kini menjadi tempat mantan bupati Belitung Timur itu bernaung mengalami kemelorotan tingkat keterpilihan. IndEX mencatat elektabilitas PDIP sebesar 25,7 persen di bulan Januari, tapi saat ini melorot menjadi 22,9 persen.

Kata Vivin, penurunan elektabilitas PDIP diperkirakan karena migrasi pemilih muslim ke partai-partai nasionalis lainnya.

“Ke mana larinya suara pemilih PDIP perlu ditelisik lebih lanjut. Tetapi kenaikan pada beberapa parpol lain yang berhaluan nasionalis menunjukkan kemungkinan perpindahan suara tersebut,” terang Vivin.

Hasil survei IndEX menyebutkan elektabilitas Partai Gerindra, Golkar, dan Demokrat yang cenderung stabil.

“Elektabilitas Gerindra masih berada pada angka 14,8 persen, Golkar 10,5 persen, dan Demokrat 4,7 persen,” terangnya.

Peningkatan elektabilitas dialami Nasdem, PSI, dan Perindo. Elektabilitas Nasdem kini berada di posisi 4,3 persen, mendekati posisi Demokrat sebagai juru kunci lima besar. Sementara PSI membayangi dengan 4,1 persen dan Perindo 3,4 persen.

“PSI kini mengamankan posisi untuk dapat lolos menembus parliamentary threshold,” tegasnya.

“Parpol lain masih harus berjuang keras untuk bisa lolos ke Senayan. Seperti PPP 3,2 persen, PKS 3,0 persen, PAN 2,8 persen dan Hanura 1,1persen. Demikian pula dengan PBB 0,8 persen, PKPI 0,3 persen, serta pendatang baru Berkarya 0,6 persen dan Garuda 0,2 persen,” terangnya.

Survei indEX Research dilakukan pada 11 hingga 15 Februari 2019, dengan jumlah responden 1200 orang. Metode survei adalah multistage random sampling dengan margin of error plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA