Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Gus Sholah: Pengurus NU Itu Melayani, Bukan Menguasai Anggota

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 26 Februari 2019, 00:44 WIB
Gus Sholah: Pengurus NU Itu Melayani, Bukan Menguasai Anggota
Gus Sholah/Net
rmol news logo Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) meluruskan bahwa kesepakatan para ulama di Halaqah V Komite Khittah 1926 NU bukan memberi sanksi kepada KH Maruf Amin.

Penegasan disampaikan Gus Sholah untuk meluruskan kabar bahwa Kiai Maruf diberi sanksi karena menanggalkan jabatan Rais Aam PBNU dan memilih menjadi calon wakil presiden mendampingi petahana, Joko Widodo.

Menurutnya, kesepakatan yang benar dari pertemuan di Pasuruan, pada Sabtu (16/2) adalah pengurus NU harus melayani anggota NU, bukan malah menguasai umat NU.

“Mencatat pesan kyai Tolchah Hasan (dari Malang) bahwa pengurus NU itu harus melayani anggota NU bukan menguasai,” tutur Gus Sholah seperti dikutip dari RMOLJatim, Senin (25/2).

Makna melayani itu, lanjut Gus Sholah, memberi sumbangsih kepada organisasi dan anggota. Sedang makna menguasai itu berarti mengambil (manfaat) dari organisasi dan anggota.

“Oleh sebab itu, kita sepakat bahwa organisasi dan pengurus NU jangan terlibat politik praktis,” tegas cucu pendiri NU, Hadratusyech KH Hasyim Asyari itu.

Rencananya, ungkap Gus Sholah, para ulama NU akan menggelar halaqah (pertemuan) lanjutan di Bandung pada 6 Maret 2019 dan di Al Hikam Depok pada 24 Maret 2019.

“Tentunya dengan diikuti oleh ulama serta umat NU yang lebih banyak dari peserta yang hadir di Pasuruan. Semoga demikian,” pungkas Gus Sholah. [ian]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA