Begitu dikatakan mantan Ketua Umum PP Muhammdiyah, Din Syamsuddin saat menjadi pembicara kunci diskusi "Membedah Isu-isu Strategis Pada Debat Capres/Cawapres Demi Kemajuan Bangsa" di Hotel Gren Alia Cikini, Jakarta, Selasa (26/2).
"Fanatisme pendukung, mohon maaf kurang didasari kepada literasi politik," ujar Din.
Dia menilai fanatisme tanpa didasari pada literasi yang cukup, pada akhirnya hanya menjadi sekedar ekspresi emosional semata.
Bahkan, lanjut Din, sebagian pendukung tidak mengenali secara utuh siapa yang dia dukung. Kejadian ini pun ada di kedua kubu pasangan calon.
"Artinya tidak semua memiliki pengetahuan yang utuh akan calon yang dipilih. Ini untuk kedua belah pihak," tutupnya.
[rus]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: