Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Program Kerja Dan Uji Gagasan Harus Jadi Basis Utama Debat Ketiga

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 26 Februari 2019, 21:36 WIB
Program Kerja Dan Uji Gagasan Harus Jadi Basis Utama Debat Ketiga
Debat Pilpres 2019/Net
rmol news logo Masih banyak sisi teknis dan substantif yang harus diperbaiki dari hasil Debat Pilpres 2019 putaran dua lalu.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Hal itu agar debat ketiga pada 17 Maret mendatang lebih berkualitas.

"Debat yang berkualitas harus dihadirkan sebagai salah satu strategi untuk menaikkan tingkat partisipasi pemilih yang merupakan parameter penting kesukseskan perhelatan pemilu," anggota DPD RI Fahira Idris di Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (26/2).

Selain dari sisi teknis terutama terlalu riuhnya pendukung di arena debat, sisi substansi debat juga tidak kalah penting untuk diperbaiki, terlebih soal formulasi atau perumusan pertanyaan. Fahira melihat dari dua debat yang digelar sebelumnnya, mulai daftar pertanyaan, lemparan pertanyaan dan jawaban masing-masing calon selain tidak tajam dan jarang menyentuh substansi, banyak fakta dan realitas terkait tema yang tidak tersentuh.

"Mungkin untuk debat ketiga basis argumen atau bahan debat dan poin pertanyaan bisa diangkat dari visi misi dan program kerja masing-masing paslon yang terkait dengan pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan serta sosial dan kebudayaan. Saya yakin ada persilangan ide dan gagasan terkait tema-tema ini di antara dua paslon. Persilangan ide inilah yang harus diramu KPU sebagai basis perdebatan," paparnya.

Menurut Fahira, dari dua debat sebelumnya, visi misi dan program kerja atau aksi utama masing-masing pasangan capres yang disetorkan ke KPU tidak maksimal dipaparkan. Padahal, visi misi dan program kerja akan menjadi dasar penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2025.

"Harusnya format debat pilpres ini didesain sedemikian rupa untuk menguji gagasan atau visi misi dan program kerja calon mana yang paling valid dan paling rasionalitas. Salah satu metodenya adalah masing-masing calon diberi ruang untuk mematahkan gagasan lawan debatnya. Jika model debat seperti ini mampu dihadirkan, rakyat juga akan menggunakan rasionalitas untuk memilih siapa yang pantas memimpin bangsa ini lima tahun ke depan," jelasnya. **

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA