Demikian disampaikan ketum PB PMII saat menutup Musyawarah Pimpinan Nasional (Muspimnas) PMII 2019 di Asrama Haji Donohudan di Boyolali, Jawa Tengah, Rabu (27/2).
Menurut Agus, Muspimnas digelar untuk memastikan PMII masih ada dan berkibar di bumi pertiwi. Termasuk mempertegas pokok-pokok pikiran organisasi.
"Hanya ada satu kata saya ucapkan kepada sahabat-sahabat semua, adalah kata bangga dan haru. Karena sahabat telah menuntaskan bersama-sama kita, tugas yang begitu berat yaitu memastikan PMII tetap berkibar di bumi pertiwi," ucapnya.
Agus bersyukur Muspimnas PMII terlaksana dengan tertib dan tidak ada kendala yang berarti. Disadari atau tidak, lanjut dia, PMII telah menorehkan sejarah baru yakni merumuskan kurikulum kaderisasi yang utuh dan tidak memihak kepada kultur daerah tertentu. Seluruh PMII di daerah seirama dalam pokok-pokok pikiran kederisasi yang telah dibuat.
"Mungkin selama ini kaderisasi kita Jawa sentries. Setelah ini mari kita membangun PMII sentris dan Indonesia sentris," sebutnya.
Kemudian, pada Muspimnas tersebut telah disusun Peraturan Organisasi Cabang Internasional. Agus mengungkapkan PMII kini telah melebarkan sayap di dunia international. Hal ini dibuktikan dengan memiliki cabang persiapan di Jerman dan Maroko.
"Kemudian, saya melihat kreatifitas kader-kader yang membuka stand. Saya melihat kemandirian ekonomi kita mulai kita lihat secara nyata di Muspimnas ini," tutup Agus.
Muspimnas PMII 2019 yang dimulai sejak Sabtu (23/2) lalu resmi berakhir. Hadir pada kegiatan tersebut pengurus PB PMII, pengurus PKC PMII dari seluruh provinsi di Indonesia dan ribuan kader.
***
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: