Mantan Menteri Kesehatan, Nafsiah Mboi mengungkapkan bahwa berdasarkan riset terbaru, ditemukan angka perokok yang terus mengalami peningkatan.
Ditemukannya pula peningkatan angka perokok juga pada mereka yang baru berusia 15 sampai 19 tahun. Peningkatannya pun merata di semua provinsi.
"Saya langsung saja, saya memang kecewa sekali bahwa sudah tahu angka-angkanya tapi tetap tidak komitmen untuk pengendalian tembakau yang komprehensif dan intensif," ujarnya dalam diskusi bertajuk ‘Menuju Debat III, Menakar Visi Kesehatan’ di Jalan Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Sabtu (9/3).
Menurutnya, pemerintah sama saja telah merampas hak masyarakat untuk menjalani hidup sehat. Sebab, dengan meningkatnya jumlah perokok, maka jumlah penyakit yang disebabkan rokok itu juga akan meningkat luar biasa.
"Memang beda-beda antar provinsi kalau kita lihat misalnya beban penyakit 2017 dan dilengkapi dengan Riskesdas 2018, maka kanker, stroke. penyakit jatung. gagal ginjal meningkat di semua provinsi," jelasnya.
Diakuinya pemerintah memang telah mengeluarkan kebijakan yang bagus, yakni menerbitkan Inpres 1/2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat. Namun, masyarakat tidak bisa berjalan sendiri karena harus didukung dan dibimbing oleh pemerintah untuk membudayakan perilaku hidup sehat.
"Kalau saya melihat pemerintah yang tidak memperhatikan pengendalian rokok pengendalian tembakau itu ibarat tangan kanan memberi makan industri rokok, tangan kiri merampas hak rakyat, termasuk hak anak untuk hidup sehat dan sejahtera," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: