Ketua Umum Perkumpulan Swing Voters (PSV) Adhie M Massardi menilai jumlah tersebut bukan hal yang bisa dianggap remeh.
Menurutnya, ada dua alasan yang melatari jumlah
swing voters tinggi.
Pertama lantaran mereka tidak mengenal dengan baik calon yang maju di pileg dan pilpres. Seperti tingkat pengenalan terhadap kasus pelanggaran HAM yang menyasar calon presiden Prabowo Subianto, maupun serangan isu PKI terhadap Jokowi.
“Pertama karena mereka tidak familiar dengan calon,†terangnya dalam diskusi di TVOne sesaat lalu, Rabu (13/3).
Selain itu, Adhie mencatat bahwa pemilih belum menentukan pilihan karena masih ragu dengan penyelenggara pemilu, yakni Komisi Pemilihan Umum.
Dia kemudian mencontohkan gelaran Piala Dunia yang digelar FIFA. Gelaran ini selalu ramai setiap empat tahunan karena FIFA memiliki kredibilitas.
Contohnya, sambung Adhie, saat ada aduan tentang gol yang kadang tidak terlihat mata wasit, FIFA meluncurkan Video Assistant Referee (VAR) yang membantu wasit melihat kejadian di lapangan.
“Kemarin ada aduan 17 juta DPT nggak jelas, nggak ada jawaban. Ini yang bikin makin pesimis,†pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.