Pertemuan tersebut berlangsung secara tertutup dengan waktu kurang lebih 1 jam di Ruang Pancasila, Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Kamis (14/3). Retno dan Yusuf bersama dengan delegasi masing-masing.
Menlu Retno menyampaikan pertemuan dengan Menlu Yusuf merupakan kedua kalinya secara produktif, dimana yang pertama dilakukan pada tahun 2016.
"Pada pertemuan kali ini kita membahas isu yang menjadi perhatian kedua negara dan pertemuan dilakukan dengan sangat produktif dan terbuka," papar Menlu Retno.
Kedua negara Indonesia-Oman sepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral dengan melakukan kerja sama. Diantaranya pembebasan visa, angkutan udara, perekonomian, minyak dan gas.
"Perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik, dinas, dan khusus sudah selesai kita negosiasikan dan rencananya akan ditandangani dalam waktu dekat. Kita juga sepakat untuk mempercepat penyelesaian persetujuan angkutan udara dan persetujuan avoidance of double taxation yang pembahasannya sudah memasuki tahap akhir," lanjut mantan Duta Besar RI untuk Belanda ini.
Sementara untuk ekonomi, keduanya sepakat untuk meningkatkan kemajuan yang selama ini dihasilkan dengan cukup baik, selain itu memajukan ekonomi kedua negara melalui Gulf Cooperation Council (GCC).
"Selain menggunakan kerangka kerja sama bilateral, Indonesia juga mendorong peningkatan kerja sama ekonomi dengan golf cooperation consul, negara-negara JCC di mana Oman menjadi salah satu anggotanya," lanjutnya.
Adapun kedua negara akan menyepakati kerja sama antara Pertamina dan Oman Overseas Oil dan gas OOG untuk membangun grass root ferinery di Bontang, Kalimantan timur.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: