Dengan denikian, tujuan debat untuk membedah isi kepala para kandidat tentang Indonesia ke depan bisa tercapai.
Harapan itu disampaikan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dalam diskusi bertajuk "Menakar Efektivitas Debat Capres dalam Meraih Suara" di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (14/3).
Pembicara lainnya politisi PDI Perjuangan, Eriko Sotarduga dan pengamat CSIS, Arya Fernandes.
Fahri menegaskan, sesungguhnya rakyat Indonesia memiliki kewajiban untuk mengetahui pemikiran-pemikiran brilian dari para kandidat pemimpinnya, terutama capres dan cawapres.
"Apalagi mereka adalah pemimpin rakyat untuk masa lima tahun. Jadi rakyat harus tahu kualitas pemikiran pemimpinnya," sebutnya.
Makanya Fahri menginginkan selain adu gagasan, para kandidat perlu dibiarkan saling melontarkan pertanyaan.
KPU sebagai penyelenggara pemilu diusulkan tidak lagi membuat soal dalam debat. Menurutnya, biarlah para kandidat saling adu gagasan dan saling tanya jawab.
"Jadi menurut saya tetap menekan KPU lepas dirilah dari keharusan membuat soal, mulailah memberikan kesempatan kepada para kandidat untuk saling bertanya sedalam-dalamnya yang mungkin mereka lakukan," tutup Fahri.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.