Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Yayan Sopyani: Dua Alasan Jokowi Bakal Menang Di Jabar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Minggu, 24 Maret 2019, 15:08 WIB
Yayan Sopyani: Dua Alasan Jokowi Bakal Menang Di Jabar
Yayan Sopyani/Dok
rmol news logo Sebanyak 500 orang anak milenial di Ciamis, Kuningan, Banjar dan Pangandaran berkumpul di Gedung Olahraga Cikoneng, Ciamis, Sabtu (23/3) malam. Mereka kumpul bersama dengan riang gembira untuk memenangkan Jokowi-KH Maruf Amin untuk periode kedua.

Acara dikemas oleh Taruna Merah Putih (TMP) dalam tiga acara. Yaitu Pelantikan DPC TMP Ciamis dan Kuningan, pemantapan door to door serta deklarasi dukungan kepada Jokowi-KH Maruf Amin.

Ketua Panitia, Yayan Sopyani menguraikan bahwa dalam Pilpres 2014, Jokowi kalah 20 persen di Jawa Barat atau sekitar 4,6 juta pemilih. Saat ini, kemenangan Jokowi dalam Pilpres 2019 di Jawa Barat tinggal menunggu waktu.

"Anak-anak milenial di Jawa Barat, khususnya di Ciamis, Kuningan, Banjar dan Pangandaran akan memenangkan Jokowi sekali lagi," tegas Yayan, yang disambut tepuk tangan hadirin.

Caleg DPR RI dari PDI Perjuangan Dapil Ciamis, Kuningan, Banjar dan Pangandaran nomor urut 4 ini menyebut dua alasan mengapa Jokowi akan menang di Jawa Barat.

Pertama karena karakter Jokowi yang sama dengan karakter urang sunda.

"Sama-sama memiliki karakter ramah dan murah menebar senyum. Memiliki karakter yang handap asor atau sederhana, merakyat dan tidak jumawa," ungkap Yayan.

Namun di saat sama, sambung Yayan, Jokowi juga tegas dalam batas-batas tertentu, dan seperti orang Sunda, Jokowi ”moal kumeok memeh dipacok”.

Kedua, lanjut Yayan, objektivitas. Masyakarat Sunda itu adalah masyarakat yang objektif. Betul, sebagaimana penelitian sejumlah pihak, hoax dan fitnah menyebar di Jawa Barat. Namun demikian, mayoritas warga Jabar adalah masyarakat yang objektif.

"Mereka menilai objektif kinerja Jokowi. Dari pembangunan Bandara Kertajati, penyempurnaan tol Cipali hingga program PKH, KIP dan KIS," tegas Yayan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA