Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Peneliti Litbang Kompas Sempat Kaget Dengan Elektabilitas Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 26 Maret 2019, 16:15 WIB
Peneliti Litbang Kompas Sempat Kaget Dengan Elektabilitas Jokowi
Diskusi di Raden Saleh/Net
rmol news logo Survei yang dirilis Litbang Kompas yang merekam hasil Pilpres 2019 diyakini tergolong akurat. Sebab, angka elektabilitas pasangan Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno masih berada di batas margin of error lembaga survei lain.

Begitu tegas Peneliti Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas dalam diskusi bertajuk "Analisis Hasil Survei: Mengapa Bisa Beda?" di Jalan Raden Saleh, Jakarta Pusat, Selasa (26/3).

Toto mengaku bahwa pihaknya memang sempat kaget dengan hasil survei yang menempatkan elektabilitas Jokowi-Maruf berada di bawah 50 persen, yakni 49,2 persen dan Prabowo-Sandi meningkat jadi 37,4 persen. Terlebih selisih keduanya tinggal terpaut 11,8 persen.

"Menurut kami masih cukup akurat. Sebetulnya kami kaget. Tapi sebetulnya angka kami masih di batas margin of error lembaga survei yang lain. Contoh survei Charta Politika dengan margin of error lebih kurang 2,19 persen,” katanya.

Survei Charta Politika menyatakan Jokowi-Ma'ruf memperoleh tingkat elektabilitas sebesar 53,6 persen, sedangkan Prabowo-Sandi sebesar 35,4 persen. Kalau ditarik, dari besaran margin of error itu, maka tingkat elektabilitas Jokowi-Maruf menjadi 51,41 persen.

Sementara, imbuhnya, margin of error Litbang Kompas sebesar 2,2 persen. Artinya, jika ditarik dari tingkat elektabilitas Jokowi-Maruf yang 49,2 persen, maka tingkat elektabilitas Jokowi-Maruf pun 51,4 persen.

"Jadi kalau dibandingkan dengan yang lain kami sebetulnya tidak beda jauh," imbuhnya.

Ditegaskannya lagi kalau hasil survei Litbang Kompas teranyar tergolong akurat. Sebab, jika dibandingkan dengan survei yang mereka lakukan pada bulan Oktober tahun 2018 lalu, jumlah responden yang mereka pakai jauh lebih banyak.

"Jadi dari sisi jumlah responden, survei kami yang kedua (Maret) ini jumlahnya 2 ribu, yang lalu 1.200. Jadi selisih 800. Dari komposisi ini saja, kami merasa survei kami yang terbaru lebih kuat bila. Maret daripada yang Oktober," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA