Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat: OTT Politisi Parpol Pendukung Justru Dongkrak Elektabilitas Jokowi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 29 Maret 2019, 11:56 WIB
Pengamat: OTT Politisi Parpol Pendukung Justru Dongkrak Elektabilitas Jokowi
Joko Widodo/Net
rmol news logo Elektabilitas capres petahana, Jokowi diyakini tidak akan tergerus dengan rentetan operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap para politisi partai pendukung.

Teranyar, politisi Golkar yang juga caleg petahana, Bowo Sidik Pangarso dengan duit sitaan mencapai Rp 8 miliar lebih. Sebelumnya, tim KPK menangkap anggota Dewan Pengarah Tim Kemenangan Nasional Jokowi-Maruf dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M. Romahurmuziy terkait kasus jual beli jabatan di lingkungan Kementerian Agama.

Bowo dan Romi merupakan anggota DPR

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin mengaku yakin kalau OTT terhadap politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy (Romi) dan politisi Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso murni karena upaya pemberantasan korupsi.

"Itu murni penegakan hukum dari KPK. Penegakkan hukum agar para politisi siapapun dia, tidak merampok uang negara," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia (UAI), Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (29/3).

Justru menurut Ujang yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), OTT itu bisa dijadikan poin positif karena penegakan hukum di masa pemerintah Jokowi berjalan tanpa pandang bulu.

"Walaupun yang terkenanya dari kubu 01. Lagian kan kasus Romi dan Bowo Sidik tidak terkait Pilpres. Terkait kasus personal. Bowo Sidik diduga terkait OTT mencari uang haram untuk Pileg. Diduga untuk serangan fajar Pileg," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA