Bahkan, Hendropriyono dengan tegas menyatakan, Pilpres kali ini adalah pertarungan paham khilafah vs ideologi Pancasila.
Oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, tudiangan itu sudah dibantah. Jurubicara BPN Prabowo-Sandi, Andre Rosiade menyebutkan, pernyataan Luhut dan Hendro itu adalah hoax dan menjurus fitnah.
Prabowo, jelas Andre, sudah memegang teguh ideologi Pancasila sejak lama. Saat umur 18 tahun, Prabowo telah menandatangani kontrak dengan negara untuk mempertahankan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI.
Dan untuk meyakinkan Hendro dan Luhut bahwa asumsi mereka salah, tokoh militer yang dikenal dekat dengan Prabowo, Letjen TNI (Purn) Johannes Suryo Prabowo memposting beberapa foto "segar" yang diperuntukkan kepada dua seniornya itu.
"Pak Hendro dan pak Luhut coba lihat pendukung Prabowo-Sandi ini biar tidak mikirin khilafah terus," tulis JS Prabowo di akun twitternya, Sabtu (30/3).
Di postingan lain, JS Prabowo menjelaskan, ada adab yang mesti diperhatikan antara senior dan junior juga sebaliknya.
"Senior harusnya melindungi juniornya. Junior menghormati seniornya. Kalau ada senior yang memfitnah juniornya itu tanda senior lagi haus kekuasaan," ungkapnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: