Begitu imbauan aktivis hak asasi manusia dan sosial ekonomi, HS Dillon dalam acara “Doa Bersama dan Ikrar Anak Bangsa†yang digelar di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Minggu (31/3).
"Bahwa para proklamator bisa menyatakan kemerdekaan itu akibat anak bangsa pada tahun 1928 bisa mematahkan devide et Impera dari kekuatan-kekuatan penjajah. Sekarang pun ada kekuatan-kekuatan yang men-devide et impera kita," jelasnya.
Politik pecah belah saat ini, kata dia, memang tidak seperti yang terjadi saat zaman penjajahan Belanda. Tapi, ada banyak pihak asing yang ingin Indonesia pecah.
“Oleh karena itu, kita musti mengajak semua bisa melintasi segala perbedaan untuk kembali bersatu," tutur Dillon.
"Kalau kita nggak bersatu kita nggak bisa capai tujuan kemerdekaan, mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat, kalau kita bersatu kita bisa damai, setelah kita damai baru kita bisa membangun sehingga kita makmur,†tandanya.
Acara ini turut dihadiri para tokoh lintas agama dan masyarakat, seperti Mahfud MD, Romo Beny, Pdt Irvan Hutasoit, KH Syarif Rahmat, Uung Sendana dan lainnya. Mereka berkumpul melakukan doa bersama dan ikrar anak bangsa untuk keutuhan NKRI.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: