Debat Kelima Bakal Ditutup Komitmen Pemilu Damai

Komisioner KPU Wahyu Setiawan menjelaskan bahwa format dan mekanisme debat kelima akan tetap mengacu pada gelaran debat keempat.

Namun, kata dia, ada beberapa penambahan di luar format dan mekanisme. Di antaranya, diadakan doa yang akan dipimpin oleh seluruh agama dan doa akan dipimpin tokoh agama Islam, namun tetap akan melibatkan semua tokoh agama lainnya.

"Yang kedua akan diadakan prosesi di akhir debat para ketua partai politik, pengusung dan pendukung capres cawapres untuk naik ke atas panggung, menunjukkan komitmen untuk bersama-sama menciptakan pemilu 2019 yang damai, jujur dan demokratif," ungkap Wahyu di Media Center KPU, Jakarta, Selasa (2/4).

Sementara mengenai tamu undangan, KPU menyepakati keseluruhan berjumlah 500 orang. Rinciannya, Tim Kampanye Nasional sebanyak 150 orang, Badan Pemenangan Nasional (BPN) 150 orang, dan KPU 200 orang.

KPU, Bawaslu, TKN dan BPN akan melakukan seleksi dalam distribusi undangan, agar tamu undangan berdasarkan alokasi TKN maupun BPN merupakan tamu yang diundang secara resmi, serta tidak akan berbuat sesuatu yang mengganggu berlangsungnya debat.

"Ini atas evaluasi pelaksanaan debat keempat, kemudian komite damai sepakat bahwa apabila masih ada tamu undangan yang bersikap berlaku berbicara tidak tertib dan mengganggu jalannya debat kelima, maka komite damai akan bersikap tegas memberikan peringatan sampai pada tahapan terakhir mengeluarkan yang bersangkutan dari arena debat," tuturnya.

KPU juga sudah memutuskan moderator yang akan memimpin debat, yaitu Balques Manisang dari TV One dan Tomy Ristanto dari Net TV.

Sementara moderator pada saat off air adalah Amie Ardhini dari Beritasatu dan Andromeda Mercury dari TV One.

Adapun pembawa acara saat wall of frame adalah Nadia Soekarno dari Net TV dan Rudy Andanu dari Beritasatu. Pembawa acara saat konferensi pers yakni Reza Firmansyah Ismail dari Beritasatu dan Tysa Novenny dari ANTV.

Dalam debat ini, Wahyu memastikan akan melibatkan banyak perguruan tinggi untuk jadi panelis.

"Jadi selain perguruan tinggi di Jawa KPU juga akan melibatkan Universitas Udayana, Universitas Samratulangi, Universitas Pattimura, Universitas Cendana (NTT) dan Universitas Andalas," tandasnya.