Kepala Bidang Pemenangan Pilpres DPP PBB, Sukmo Harsono menyebut, keanehan tersebut terlihat pada klarifikasi Habib Rizieq yang baru dipublikasi melalui Front TV baru-baru ini. Padahal ucapan Yusril terjadi 2018 silam.
"Pertanyaan kemudian mengapa video percakapan Pak Yusril pada November 2018 itu baru dijawab dan dikomentari pada hitungan beberapa jam lalu. Ini menjadi sebuah pertanyaan besar bagi kader PBB," kata Sukmo di Hotel Cipta, Pancoran Jakarta, Rabu (3/4).
Keanehan itu lantas membuat banyak publik bertanya-tanya dan membuat analisis liar di masyarakat.
"Beberapa masyarakat dan beberapa pengamat yang mengikuti video tersebut kemudian membuat berbagai macam asumsi yang melatarbelakangi mengapa video Habib ini diluncurkan detik-detik sekarang atau hitungan beberapa jam lalu," kata Sukmo.
Salah satu yang ia singgung adalah sosok Firza Husein. Firza adalah sosok perempuan yang dikaitkan dekat dengan Habib Rizieq.
Diketahui, Yusril sendiri menjadi kuasa hukum Firza pada 31 Maret 2018 terkait perkara makar yang menimpa Firza saat aksi 212. Sukmo berujar, Firza sangat mengharapkan kasusnya berujung SP3 (Surat Pemberhentian Penyidikan Perkara).
"Sebagaimana saudara ketahui Firza Husein sedang ada masalah hukum dan saat ini ibunya yang merupakan keluarga besar PBB meminta bantuan hukum kepada Prof Yusril untuk menyelesaikan kasus Firza," jelasnya.
Soal tudingan kebohongan Yusril, ia justru balik menyindir kasus Habib Rizieq yang membuatnya saat ini menetap di Arab Saudi.
"Pak Yusril tidak pernah mengingkari membuat percakapan. Jadi ini alat bukti. Yang suka berbohong terhadap peristiwa chatting siapa?" demikian Sukmo.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.