Meski demikian pasangan Jokowi-Maruf diklaim masih lebih unggul dengan perbedaan elektabilitas sebesar 20,3 persen.
Sebagaimana hasil survei terbaru Y-Publica yang mencatat elektabilitas Jokowi-Maruf sebesar 53,1 persen dan Prabowo-Sandi 32,8 persen.
"Meskipun elektabilitas terus meningkat sangat sulit bagi Prabowo-Sandi untuk mengalahkan Jokowi-Maruf. Bahkan jika berhasil meraup seluruh suara undecided voter sebanyak 14,1 persen," jelas Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (5/4).
Dia mengatakan, turunnya elektabilitas Jokowi-Maruf berkorelasi dengan penurunan tingkat kepuasan publik terhadap kinerja pemerintahan. Kepuasan terhadap Jokowi selaku petahana terus mengalami penurunan hingga sebesar 69,2 persen.
"Masa kampanye yang panjang menjadi ajang bagi kubu oposisi untuk melancarkan kritik terhadap kelemahan petahana," beber Rudi.
Adapun, survei dilakukan Y-Publica dengan berbasis daerah pemilihan dalam periode akhir Januari hingga Maret 2019. Temuan survei merupakan agregat dari 54 dapil dengan jumlah keseluruhan 43.200 responden. Menggunakan metode sampel acak berjenjang di setiap dapil, hasil survei mendapatkan tingkat kesalahan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: