Hanya saja, kata anggota Dewan Penasihat BPN Prabowo-Sandi, Hidayat Nur Wahid (HNW) kebanyakan media mempublikasikan pidato yang berapi-api dan mengesankan Prabowo tengah kalut dan emosi. Khususnya, saat ketua umum Partai Gerindra tersebut menggebrak-gebrak podium di atas panggung.
"Kan yang diambil cuma berapi-apinya, sementara beliau guyonan (nggak diambil)," ujar Hidayat di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (9/4).
Kata Hidayat, pesan-pesan dari Prabowo soal menjauhi tindakan melanggar hukum dan tidak menyebar
hoax, seolah hal tersebut tidak penting bagi media.
"Beliau menentramkam massa untuk tidak anarkis, untuk tidak melakukan tindakan menyebar
hoax kok nggak dijadikan bagian penting," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: