Abrar disebut-sebut dipecat karena melanggar etik penyelenggara Pemilu setelah bertemu dan makan malam bersama Dahnil pada 22 Januari lalu.
"Abrar itu adalah adik saya di Pemuda Muhammdiyah," ujar Dahnil saat ditemui di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (10/4).
Dahnil menjelaskan, pertemuannya dengan Abrar lebih sebatas senior dengan junior. Terlebih, dia berada di Pariaman dalam perjalanan ke Kabupaten Pasaman Barat dalam undangan ceramah.
"Posisi saya ketika ke Pasaman Barat itu sebagai Wakil Ketua Pimpinan Pusat Muhammdiyah. Masa dia enggak bisa ketemu abangnya yang bicara untuk hal-hal yang enggak ada kaitannya dengan Pemilu sama sekali," jelasnya.
Dahnil menilai keputusan DKPP itu sewenang-wenang karena sebagai pihak terkait dengan kasus Abrar, dia tidak sekalipun dimintai keterangan.
"Enggak ada keterangan dari saya. DKPP enggak pernah klarifikasi dari saya dan sebagainya itu, enggak ada," tukasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: