Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Fahri: Kenapa Ada Pihak Bukan Panitia Pemilu Punya Akses?

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 12 April 2019, 13:18 WIB
Fahri: Kenapa Ada Pihak Bukan Panitia Pemilu Punya Akses?
Fahri Hamzah/Net
rmol news logo . Warganet dihebohkan dengan beredarnya video viral surat suara untuk Pilpres 2019 yang telah tercoblos pada gambar capres nomor urut 01 Joko Widodo-Maruf Amin di Bandar Baru Bangi, Malaysia.

Tak hanya itu, dalam video yang kali pertama diunggah oleh bekas Kasum TNI JS Prabowo melalui akun Twitter @marerteman, juga ada lembar surat suara untuk caleg Partai Nasdem yang sudah tercoblos.

Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah bereaksi keras. Dia mendesak penyelenggara pemilu, yakni KPU dan Bawaslu untuk mengusut tuntas asal kertas suara tercoblos tersebut.

Ada sejumlah pertanyaan yang diajukan Fahri, mulai dari alasan pihak yang bukan panitia pemilu memiliki akses untuk masuk ke tempat suara disimpan, hingga alasan yang dicoblos dalam surat suara itu mayoritas caleg Nasdem

"Pertanyaan saya, kenapa ada pihak yang bukan panitia pemilu punya akses? Kenapa dan siapa David Kirana? dan kenapa 01 yang dicoblos? Jawabannya saya sudah tahu, tapi mereka nggak mau tahu," cetus inisator Gerakan Arah Baru Indonesia (Garbi) itu, Jumat (12/4).

Fahri Hamzah menegaskan, kertas suara itu adalah dokumen negara, sesuatu yang berharga dan harus dijaga dengan segala cara. Kasus Malaysia ini, lanjut dia, menjelaskan adanya kertas suara liar.

"Yang jadi pertanyaannya, siapa yang mencetak? Menurut saya, ini bagian dari pemanfaatan data invalid,” kata Anggota DPR RI dari Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) itu lagi.

Efek langsung dari “data invalid” DPT yang mencapai 192 juta pemilih, menurut  Fahri adalah terjadinya pencetakan kartu suara lebih.

"Siapa yang mencetak, di mana, dan distribusi untuk apa, terjawab dengan kasus Malaysia. Tapi yang jadi pertanyaan, beranikah kita mengusut tuntas?" pungkas Fahri Hamzah.

Sebelumnya, Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Fritz Edward Siregar menyatakan bahwa pihaknya menemukan kecurangan berupa adanya penyelundupan surat suara dan surat suara yang telah tercoblos.

“Kami akan meminta proses pemungutan suara Pemilu 2019 di Malaysia dihentikan sementara,” tegas Fritz saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (11/4/2019).

Menurut Fritz, temuan boks berisi surat suara dan surat suara yang tercoblos di Malaysia benar dan bukan informasi hoaks, karena ditemukan oleh Panwaslu Kuala Lumpur.

“Benar (temuan itu). Panwaslu Kuala Lumpur sebagai penemu dan kami well informed. Kami meminta KPU melakukan evaluasi kinerja. Sebab terbukti PPLN tidak melaksanakan tugas dengan benar,” ujarnya lagi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA