Pengamat Politik dari Paramadina, Hendri Satrio menilai, pemaksaan hal-hal digital tersebut karena Jokowi ingin dilihat sebagai pemimpin yang hebat.
"Pak Jokowi terlalu memaksakan terms digital untuk mencitrakan dirinya pemimpin yang hebat. Padahal pemimpin yang hebat adalah pemimpin yang memahami rakyatnya," kata Hendri, (14/4).
Menurutnya, saat ini Jokowi kalah bersinar bila dibandingkan dengan lima tahun lalu, saat Jokowi pertama kali maju sebagai calon presiden.
"Pak Jokowi saat ini harus belajar dari Pak Jokowi versi 2014," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.