Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

TKN Minta BW Tidak Viralkan Video Suudzon Di Masa Tenang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Minggu, 14 April 2019, 21:22 WIB
TKN Minta BW Tidak Viralkan Video Suudzon Di Masa Tenang
Jumpa pers TKN/RMOL
rmol news logo Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Maruf Amin merasa terganggu dengan video viral mantan Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto yang menyebut politik uang marak terjadi di Pemilu Serentak 2019.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

BW, sapaan akrab Bambang, bahkan menguraikan data dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Dia juga menyindir dugaan serangan fajar yang dilakukan kader Golkar Bowo Sidik Pangarso.

Petinggi TKN bahkan menggelar jumpa pers di Rumah Cemara, Jakarta Pusat untuk menanggapi pernyataan dari BW tersebut. Dalam jumpa pers, Wakil Ketua TKN Arsul Sani mempermasalahkan pernyataan BW yang menyebut-nyebut data dari PPATK.

Menurutnya, penyebutan itu telah menimbulkan pertanyaan, apakah Bambang mengetahui data-data yang dari PPATK tersebut, sebab data di PPATK bersifat sangat rahasia. Bahkan berdasarkan UU berlaku, data PPATK hanya bisa diinformasikan diberikan dan diserahkan kepada lembaga penegak hukum, seperti Polri, Kejaksaan, dan KPK.

“Pertanyaannya kemudian yang bersangkutan itu mengetahui soal data-data tersebut. Darimana data-data tersebut diberikan?" ungkap Arsul dalam konferensi pers di Rumah Cemara, Jakarta Pusat, Minggu (14/4).

Dalam hal ini, TKN turut meminta PPATK untuk menjelaskan apakah telah membocorkan soal data tersebut kepada BW.

Selanjutnya, Arsul meminta semua pihak untuk tidak memviralkan sesuatu yang bersifat fitnah dan buruk sangka selama masa tenang pemilu.

“Di hari tenang ini, seyogyanya tidak memviralkan hal-hal yang sifatnya suudzon, secara total merupakan prasangka buruk karena sudah banyak kejadian selama masa kampanye ini di mana dituduhkan sesuatu tapi tidak terbukti," tuturnya.

"Saudara Bambang Widjojanto apalagi mantan pejabat negara, mantan penegak hukum yang pernah memimpin KPK sekiranya mesti bijak,” pungkasnya.

Melalui sebuah video berdurasi 7.55 menit, Bambang Widjojanto menguraikan mengenai politik uang yang masif selama Pemilu Serentak 2019.

Dia menyebut ada pernyataan PPATK yang menyebut telah terjadi perputaran uang besar di sekitar masa pemilu. Selain itu, Bawaslu juga mencatat ada 30 lebih kasus politik uang yang terjadi di berbagai daerah.

“Yang menarik bukan hanya masifitas politik uang, tapi ada modus baru. Lewat suransi kecelakaan, ada juga politik uang yang sudah dicairkan jauh-jauh hari,” tegasnya.

Dalam video ini, BW ingin menegaskan bahwa politik uang merupakan bagian tidak terpisahkan dari pemilu.

Dia turut menyinggung serangan fajar yang sedianya bakal dilakukan politisi Golkar Bowo Sidik Pangarso, tapi aksinya keburu digagalkan oleh KPK.

“Ini luar biasa. Amplop 400 ribu lebih, bahkan lawyernya BSP ada sejuta amplop dan itu dilakukan untuk serangan fajar. Lawyer bowo juga mengatakan ada menteri yang ikut beri amplop,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA