Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) sebagai salah satu peserta pemilu mengaku dirugikan dengan kacaunya pencoblosan di Hong Kong. Apalagi Hong Kong merupakan salah satu basis PKPI.
"Bahkan kami melihat langsung ke Hong Kong, betapa antusiasnya warga ingin memilih PKPI dan pasangan capres dan cawapres Jokowi-Maruf. Dengan kondisi ini, kami dari PKPI sangat dirugikan," kata Sekjen PKPI Very Hendrawan di Jakarta, Senin (15/4).
Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Luar Negeri Hong Kong, Michael Cheng sebelumnya menerangkan, pemilu di Hong Kong berjalan berantakan lantaran lemahnya sistem pelaksanaan pemilu.
"Dari 180 ribu lebih pemilih dipastikan tidak semuanya bisa menggunakan hak pilih," sebut Michael Cheng.
Pemungutan suara di Hong Kong dilakukan di Queen Elizabeth Stadium (Wan Chai) dan District Kai Fong Association Hall (Tsim Sha Tsui). Antusiasme pekerja migran Indonesia terlihat dari antrian yang mengular di lokasi pemungutan suara.
Ada ratusan pemilih yang tidak bisa mencoblos. Padahal mereka sudah datang jauh-jauh dan antri berjam-jam. Selain itu, ada juga TKI tidak bisa menyalurkan hak suara karena tidak mendapat undangan dari KBRI.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: