Hal tersebut, diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman.
Menurut Jajat, publik turut prihatin dengan pernyataan pimpinan KPU tersebut yang dinilai terlalu ceroboh.
"Kita semua menyesalkan pernyataan Arief Budiman menganggap sepele berbagai indikasi kecurangan pemilu. Sebaiknya, Ia meminta maaf kepada publik dan menarik ucapannya untuk memastikan rakyat tidak terprovokasi atas pernyataan kontroversial tersebut," tegas Jajat, dalam siaran pers yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, (15/4).
Lebih jauh, Jajat menilai seharusnya KPU mawas diri dengan adanya berbagai temuan indikasi kecurangan pemilu yang sudah berseberangan dengan asas Luber Jurdil.
"Pernyataan Ketua KPU ini sangat membahayakan demokrasi negara. Apapun ceritanya, indikasi kesalahan sekecil apapun dari penyelenggaraan pemilu harus dievaluasi bukan malah lepas tangan atas temuan kecurangan pemilu," terang Jajat.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: