Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Allan Nairn Dilaporkan Ke Bareskrim Polri Sore Ini

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/widian-vebriyanto-1'>WIDIAN VEBRIYANTO</a>
LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO
  • Selasa, 16 April 2019, 10:46 WIB
Allan Nairn Dilaporkan Ke Bareskrim Polri Sore Ini
Allan Nairn/Net
rmol news logo Wartawan investigasi asal Amerika Serikat, Allan Nairn bakal dilaporkan ke Bareskrim Polri pada Selasa (16/4).

Allan dilaporkan atas dugaan menyebarkan informasi bohong alias hoax jelang hari pencoblosan. Hal ini seiring dengan peluncuran laporan terbaru Allan Nairn tentang rencana Prabowo jika menang dalam Pemilihan Presiden 2019.

Laporan yang diunggah di blog pribadi Allan itu menyebutkan bahwa Prabowo akan melumpuhkan kelompok Islam kanan seperti HTI dan PKS. Termasuk mengembalikan dwi fungsi ABRI seperti zaman Orba.

Koordinator Masyarakat Demokrasi Indonesia Anti Hoaks Pandaopotan Lubis mengaku akan membuat laporan Bareskrim pada pukul 14.30 nanti.

Dia menilai Allan telah banyak menyebarkan berita hoax yang berpotensi melakukan kekacauan di negara Indonesia.

“Seperti saat Pilkada DKI Jakarta 2017 yang menyebarkan berita kalau akan ada kudeta oleh TNI dan kasus Ahok hanya sebagai jalan saja,” jelasnya dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Selasa (16/4).

Pandaopotan juga mengkritik laporan Allan yang menyebut rencana Prabowo itu sudah dirapatkan pada tanggal 21 Desember lalu di Kertanegara, Kebayoran Baru.

“Sebaran hoax tentang rapat BPN tanggal 21 December juga mengancam stabilitas nasional,” tegasnya.

Adapun dalam laporan yang ditulis Allan, ada empat lembar dokumen yang berisi notulensi rapat yang digelar Prabowo di rumahnya pada 21 Desember 2018.

Pada halaman 1 laporan itu tertulis sejumlah nama yang hadir dalam rapat itu, antara lain Prabowo, Letjen (Purn) J.S. Prabowo, Letjen (Purn) Yunus Yosfiah, Laksanama (Purn) Tedjo Edhy Purdijanto, Mayjen (Purn) Glenny Kairupan, Laksamana Madya (Purn) Moekhlas Sidik, Mayjen TNI (Purn) Judi Magio Yusuf, Mayjen TNI (Purn) Arifin Seman, Mayjen TNI (Purn) Musa Bangun, Fadli Zon, Arief Puyono, Habiburahman, dan lainnya.

Dia mengaku menulis itu berdasarkan dokumen intelijen yang ia terima dan sudah beredar di kalangan aparat di Indonesia. Tapi dia menolak memberi tahu sumber dokumen tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA