Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Hasyim Asy'ari menjelaskan, pada mulanya, disiapkan 255 tempat pemungutan suara (TPS) untuk sekitar 126 ribu pemilih di negeri Jiran.
Namun karena ada kasus surat suara tercoblos, KPU tidak diberi akses oleh Polisi Diraja Malaysia.
"Sampai dengan Sabtu malam Minggu itu belum ada respon dari pemerintah lokal, sehingga dengan begitu, KPU mengambil kebijakan, semua TPS, 255 TPS itu harus digelar di kantor-kantor perwakilan Indonesia," katanya dalam diskusi di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (16/4).
Hasyim menyebutkan, setidaknya ada tiga tempat yang mereka siapkan untuk memfasilitasi ratusan ribu pemilih. Yakni, kantor Kedubes, Wisma Duta dan sekolah Indonesia. Tiga lokasi ini berada di Kuala Lumpur.
"Sehingga untuk yang TPS menggunakan
polling station tercatat 126 ribu pemilih. Jadi bisa dibayangkan 126 ribu pemilih
voting operation-nya di 170 TPS, hanya terkonsentrasi di tiga tempat," pungkasnya sembari memastikan semua WNI yang sudah datang dipastikan mencoblos.
Sebelumnya viral video yang memperlihatkan beberapa tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia bersama beberapa pihak menggerebek sebuah gudang yang isinya surat suara tercoblos. Di situ mereka menemukan surat suara sudah dicoblos pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo - Maruf Amin.
Ada pula surat suara calon legislatif yang sudah dicoblos ke beberapa nama caleg. Salah satu di antaranya yakni caleg Partai Nasdem, Davin Kirana. Davin merupakan putra dari Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Rusdi Kirana.
Untuk memastikan temuan itu, komisioner KPU dan anggota Bawaslu bertolak ke Malaysia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.