Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Malam Jelang Pencoblosan, Tagar #GerakanSubuhAkbarIndonesia Jadi Trending Di Twitter

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Selasa, 16 April 2019, 18:53 WIB
Malam Jelang Pencoblosan, Tagar #GerakanSubuhAkbarIndonesia Jadi Trending Di Twitter
Ilustrasi/Net
RMOL. Masyarakat Indonesia akan segera menyampaikan suaranya dalam pemilihan umum serentak yang digelar esok hari, 17 April 2019. Dalam Pemilu kali ini masyarakat akan memilih presiden dan wakil presiden, wakil rakyat dari pusat, provinsi dan kabupetn/kota, serta anggota DPD RI.

Masyarakat tampak begitu antusias untuk menyongsong pesta demokrasi lima tahunan itu. Antusiasme tidak hanya dirasakan di dunia nyata, tapi juga merambah di dunia maya.

Seperti warganet di platform media sosial Twitter. Malam menjelang pencoblosan mereka ramai-ramai mencuit dengan menggunakan tanda pagar (tagar) #GerakanSubuhAkbarIndonesia.

Berdasarkan pantauan Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (16/4), hingga pukul 18.35 WIB, tagar tersebut telah digunakan sebanyak 40 ribu twit. Warganet mengajak masyarakat luas untuk melaksanakan ibadah salat Subuh berjemaah terlebih dahulu, sebelum berangkat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) guna memberikan suaranya.

"Mari sama-sama jaga TPS seperti Bang Sandi. Setelah subuh berjamaah jangan tidur lagi, tapi langsung siap-siap tongkrongin TPS biar tidak ada tuyul atau pemilih hantu," tulis pemilik akun @CakKhum.

Diketahui, Cawapres Sandiaga juga mengisyaratkan untuk melaksanakan Subuh berjemaah sebelum pergi ke TPS.

"Saya rencana memulai kegiatan untuk menyuarakan kepada masyarakat menggunakan hak pilih. Rencananya akan salat Subuh berjemaah, setelah itu periapan dan sepagi mungkin datang ke TPS karena kita ingin proses yang sepagi mungkin," ujarnya di Kompleks DPR, Selasa (16/4) pagi tadi.

Gerakan Subuh Akbar ini dituding sebagai gerakan berbahaya yang berpotensi mengganggu pelaksanaan Pemilu oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.

Dalam jumpa pers di Rumah Cemara, Menteng, Minggu (14/4) lalu, Wakil Ketua Direktur Hukum dan Advokasi TKN, Juri Ardiantoro menilai, Gerakan Subuh Akbar Indonesia berlebihan.

Namun, hal itu disanggah oleh Wakil Ketua Majelis Syuro PKS yang juga Wakil Ketua Dewan Penasihat BPN Prabowo-Sandiaga Uno, Hidayat Nur Wahid.

Dalam unggahannya di Twitter, ia menyebut Gerakan Subuh tidak berbahaya. Malah yang berbahaya adalah 'serangan fajar' yang dilakukan sebelum masyarakat ke TPS.

"TKN nilai Gerakan Subuh Putihkan TPS berlebihan dan bahaya? Bukankah yang berbahaya adalah yang saat 'fajar (subuh)' melakukan 'serangan' dengan siapkan miliaran rupiah?" tulisnya melalui akun @hnurwahid, Selasa (16/4). rmol news logo article 

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA