"Mohon maaf mungkin kita tidak bisa menyelesaikannya malam ini, dan karena memang banyak kendala di lapangan," ujar Direktur Eksekutif KedaiKOPI, Kunto A. Wibowo di Hotel Grand Sahid, Jakarta, Rabu petang (17/4).
Kendala lapangan dimaksudnya seperti penghitungan suara ulang serta ada daerah yang dinilai rawan bagi numerator. Hal ini menjadi pertimbangan
quick count KedaiKopi ditunda demi keselamatan.
"Jadi kami
pull out beberapa numerator kami untuk pulang, sehingga kita tidak bisa menyelesaikan hari ini juga, mungkin ya, mudah-mudahan kalau ada berita yang lebih bagus kita bisa
update sesegera mungkin," tuturnya.
"Ada Papua (daerah penarikan numerator), beberapa daerah Jawa Barat juga. Jawa Barat pelosok ya, bukan Jawa Barat yang pop," lanjutnya.
Hambatan lainnya surat suara yang tercampur sehingga para numerator diarahkan untuk meninggalkan TPS.
"Bukan kesalahan yang fatal, tapi bagi kita yang nggak bisa
invest karena numerator sampai malam atau sampai besok pagi itu jadi problem besar bagi institusi kami," tuturnya.
Kunto tidak bisa memastikan kapan penghitungan bisa dilanjutkan kembali. Sebab, kendala serupa juga dialami beberapa lembaga survei lain yang terhenti di kisaran 85-90 persen.
"Bahkan LSI yang 90 persen juga nggak
call (siapa yang menang) sampai sekarang, Kompas pun kalau nggak salah juga 85 persen. Memang secara statistik
kan satu ke 50 itu gampang dari pada 50 ke 100, karena
challenge-nya lebih berat. Ini problem lapangan, problem teknis," paparnya.
Sementara itu Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio mengatakan bahwa saat ini konsentrasi penghitungan dialihkan pada suara Pemilihan Legislatif (Pileg).
"Sekarang tapi kita konsentrasi ke Pileg dulu, karena
kan Pilegnya juga ditunggu
quick count-nya, supaya dapat semua," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.