Maruf lebih memilih untuk menyerahkan itu sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk menilai acara Gema Nisfu Syaban itu bakalan mengganggu kemanan atau tidak.
"Kita serahkan ke keamanan lah, bikin gaduh atau tidak. Kita serahkan saja ke mereka, keamanan yang memiliki kewenangan untuk menilai," katanya saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (18/4).
Perlu diketahui, PA 212 menggelar syukuran karena mengacu pada survei internal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi yang telah memenangkan jagoan mereka yang dipilih melalui Ijtima Ulama itu.
Namun di satu sisi, banyak lembaga survei yang hasil hitung cepatnya (quick count) menyatakan kalau Jokowi-Maruf lah yang keluar sebagai jawara Pilpres 2019.
Tak mau jauh berpolemik, Maruf yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) non aktif itu pun meminta semua pihak untuk tetap tenang sembari menunggu hasil hitung manual (real count) yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Kalau kita maunya kondusif saja, tenang-tenang sampai penetapan oleh KPU," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.