Hal itu disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter pribadinya,
@Fahrihamzah, Jumat (19/4).
"Saya menerima gambar, video dan file kecurangan yang cukup massif. Modusnya ada dua," tulis Fahri.
Fahri menjelaskan, dua modus itu berupa kecurangan manual dan kecurangan digital. Kecurangan manual, sebutnya, dilakukan secara bertahap mulai pra TPS, di TPS dan pasca TPS.
"Kecurangan digital sungguh luas, mulai dari
cyberwar sampai pembajakan," lanjutnya merujuk pada modus kecurangan kedua.
Untuk itu, ia mengimbau kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu RI) dan Komisi Pemuilihan Umum (KPU) untuk tidak tinggal diam menghadapi kecurangan-kecurangan itu.
"Kita harus serius dan bersatu," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.