Penegasan itu sebagaimana disampaikan Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Minggu (21/4).
Dia menjelaskan bahwa serangan bom terjadi pada pukul 09.00 waktu setempat di beberapa gereja dan hotel bintang lima di Kolombo, termasuk Hotel Shangri La. Ledakan terjadi bertepatan dengan peringatan Paskah.
Dalam ledakan tersebut, kata Iqbal, seorang WNI berinisial KW sedang berada di Hotel Shangri La, namun Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Kolombo Sri Lanka memastikan KW selamat.
"KBRI Kolombo sudah memastikan bahwa yang bersangkutan dalam keadaan selamat dan sudah dievakuasi oleh aparat keamanan Sri Lanka," tegas Iqbal.
Sementara itu, beberapa WNI lainnya yang menginap di Hotel Shangri La sedang berada di luar saat kejadian berlangsung.
Saat ini, KBRI Kolombo terus memantau perkembangan situasi, termasuk kondisi WNI di sekitar lokasi kejadian, berkoordinasi dengan otoritas setempat.
Setidaknya 156 orang meninggal dunia dan ratusan lainnya terluka dalam enam ledakan yang terjadi. Tiga di antaranya terjadi di gereja di Kochchikade, Negombo dan Batticaloa. Gereja tersebut diserang selama kebaktian Paskah.
Bukan hanya itu, Hotel Shangri La, Cinnamon Grand dan Kingsbury yang semuanya terletak di ibukota Kolombo juga menjadi sasaran ledakan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.