“Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah berharap para pelaku tindak kejahatan tersebut segera bisa ditangkap dan diadili serta dihukum berdasarkan pada undang-undang yang berlaku,†tegas Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam keterangan tertulisnya, Senin (22/4).
Dalam pernyataan sikap ini, Muhammadiyah mendukung setiap langkah Pemerintah Sri Lanka dalam upaya penyelamatan para korban serta pemulihan situasi keamanan dalam negeri.
Kepada pemerintah dan rakyat Indonesia, Muhammadiyah mengingatkan untuk selalu waspada dinamika perkembangan global. Khususnya, tindak kejahatan terorisme, yang masih merupakan ancaman yang serius.
“Oleh karena itu, otoritas keamanan perlu bersinergi-kerja dengan masyarakat sipil, termasuk organisasi sosial keagamaan,†sambung Haedar.
Muhammadiyah, lanjutnya, juga menyerukan kepada seluruh umat manusia untuk senantiasa menjunjung tinggi prinsip dan nilai perdamaian, serta menghormati harkat dan martabat kemanusiaan.
Tiga tempat ibadah menjadi sasaran aksi teror di Sri Lanka. Di antaranya, Gereja St. Anthony, Gereja Katolik St. Sebastian, dan Gereja Protestan Zion. Selain itu, teror juga menyasar tempat-tempat umum seperti hotel.
Aksi ini menyebabkan lebih 200 orang meninggal dunia dan lebih dari 450 lainnya mengalami luka.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: