Dukungan itu disampaikan langsung oleh Koordinator Jurubicara BPN Prabowo-Sandi, Dahnil Azhar Simanjuntak. Adalah Direktur Kantor Hukum dan HAM Lokataru, Haris Azhar yang pertama kali melemparkan wacana pembentukan TPF khusunya kecurangan Pilpres.
"Kami mendukung usulan @haris_azhar demi meninggikan kualitas demokrasi kita dan mengungkap praktik kecurangan yang TSMB (terstruktur, sistematik, massif dan brutal)," kata Dahnil lewat akun twitternya, Selasa (23/4).
Haris Azhar sebelumnya menyatakan bahwa dia sejak jauh hari sudah mengusulkan agar dibentuk suatu tim gabungan yang diisi oleh komisi-komisi negara. Tugas komisi tersebut yakni menelisik dugaan-dugaan kecurangan sepanjang tahapan Pemilu 2019.
"Bawaslu tidak bisa kerja sendirian. Hari ini kita bisa lihat bagaimana kegaduhan pemilu ini terjadi," tutur Haris.
Tidak hanya Haris, mantan Wasekjen Partai Demokrat Andi Arief juga memiliki pemikiran yang sama. Dia mendorong kedua paslon peserta Pilpres 2019 agar menyepakati pembentukan komisi atau tim independen guna mengungkap praktik-praktik curang selama proses Pemilu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.