Ia pun setuju
quick count adalah bagian wajar dalam proses demokrasi Pemilu.
Namun, Garin mencermati beberapa lembaga
quick count kehilangan kepercayaan publik.
"Karena kehilangan etika berbangsa sebagai dasar psikologi sosial kepercayaan publik. Yakni, mencampurbaurkan peran survei publik dengan peran jurukampanye secara banal," terangnya.
Padahal sesungguhnya, lanjut Garin, kepercayaan pada lembaga survei tidak semata metode ilmiah dan keakuratan, namun juga etika peran institusi independen dalam memandu komunikasi publik.
Beberapa lembaga survei kompak memenangkan pasangan calon Jokowi-Maruf dalam quick count yang disiarkan
live di sejumlah saluran televisi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.