"Ada sebuah partai yang mengambil suara dari partai lain untuk pemilihan legislatif saya kira ini modal awal yang tidak terlalu bagus untuk bangun kerja koalisi," kata peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus saat diskusi bertema 'Evaluasi Pileg & Potret Parlemen Baru' di kantor Formappi Jakarta, Kamis (25/4).
Menurutnya, jika fenomena di Surabaya nanti terbukti terjadi, maka akan menunjukkan adanya ketidakpercayaan sejak awal di antara partai koalisi Joko Widodo-Maruf Amin tersebut. Baca:
Data PKB, 35 Persen Form C1 Salah Hitung Di Surabaya
“Buntutnya, kinerja koalisi terganggu,†lanjut Lucius.
Tudingan kecurangan itu diungkap oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Surabaya Musyafak Rouf. Dia menuding PDIP telah menggelembungkan suara di sejumlah TPS di Surabaya.
Ketidakcocokan data itu salah satunya terjadi TPS 97 Kelurahan Patemo Surabaya. Menurut dia, semestinya perolehan suara PDIP yakni 26 suara, namun ditulis jadi 88 suara.
"Temuan yang jelas itu, ada penggelembungan suara yang dilakukan oleh PDIP yang masif di beberapa TPS. Dan itu kegiatannya hampir sama, penggelembungan antara kisaran 20 sampai 30 suara per TPS," kata Musyafak.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: