Presidium Persatuan Pergerakan, Andrianto mengatakan, banyaknya korban meninggal dunia, mestinya kejadian ini sudah ditetapkan sebagai bencana nasional.
"Bila soal penyelenggaraan apa iya begitu banyak korban? Saya rasa ini sudah masuk bencana nasional," katanya saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (29/4).
Hingga saat ini, tercatat sebanyak 326 petugas Pemilu meninggal dunia. Sebanyak 253 korban berasal dari jajaran KPU, 55 dari unsur Bawaslu, dan 18 orang dari personel kepolisian.
Mereka meninggal rata-rata akibat kelelahan menghitung suara yang begitu panjang dan kompleks.
Andrianto, aktivis mahasiswa tahun 1998 ini menduga ada dugaan pelanggaran HAM di situ. Makanya, dia mendesak Komnas HAM untuk segera membentuk TPF.
"Sudah saatnya Komnas HAM membentuk tim pencari fakta. Ini belum pernah terjadi. Ada konspirasi yang terjadi. Komnas HAM mesti bergerak," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: