Koordinator relawan IT BPN Mustofa Nahrawardaya menjelaskan,
kecurangan pada Situng KPU ini sudah dirilis ke media, namun bukannya
ada perbaikan justru timnya menemukan lebih dari jumlah temuan pertama.
"Awalnya
kan kami temukan 9.440, sekarang 73.715 kesalahan pada input Situng KPU," kata Mustofa di Media Center, Bawaslu, Jakarta, Jumat (3/5).
Ia menjelaskan, lima provinsi yang paling banyak ditemukan kesalahan input dalam Situng. Seperti di Jawa Tengah 7.666 kesalahan input, Jawa Timur 5.826, Sumatera Utara 4.327, Sumatera Selatan 3.296 dan Sulawesi Selatan 3.219.
“Ini kalau ditotal keseluruhan 15,4 persen,†terang Mustofa.
Selain kesalahan input, tim IT BPN juga menemukan beberapa keanehan dalam Situng KPU, misalnya total suara dengan yang ditampilkan tidak sama dengan jumlahnya. Kemudian, suara total tidak cocok jika dibandingkan dengan suara yang sah. Dan total suara sah jika dijumlah tidak sesuai dengan perolehan suara masing-masing paslon.
"Makanya kami meminta, meminta penghitungan Situng ini dihentikan , dan dilakukan audit forensik terhadap IT KPU," pungkas Mustofa.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.