Begitu kata Direktur Wahid Foundation, Yenny Zannuba Wahid dalam dialog bertema “Media dan Peran Membangun Toleransi Pasca Pemilu 2019†yang dilaksanakan di Sekretariat Wahid Foundation, Jakarta, Kamis (9/5).
"Perasaan semacam ini dapat kian memperbesar lewat informasi berisi berita palsu atau ujaran kebencian yang beredar di media sosial. Apalagi masih dijumpai ketimpangan ekonomi dan sosial di tengah masyarakat,†jelasnya.
Untuk itu, sambung Yenny, peran pers sangat dibutuhkan dalam mengurangi tingkat intoleransi dengan memberikan informasi yang akurat.
Namun demikian, yang paling penting saat ini adalah kedua pasangan Pilpres 2019 harus duduk bersama. Jika Joko Widodo-Maruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno bisa saling merangkul, maka intoleransi karena perbedaan pilihan politik bisa diminimalisasi.
"Yang paling penting elit politik harus bertemu dulu, kalau para pemimpin sudah saling bertemu itu akan memberikan suasana yang sejuk, di tengah-tengah masyarakat," jelas Yenny.
Putri Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu berharap usai penetapan pemenang pilpres oleh KPU pada 22 Mei mendatang, baik Jokowi maupun Prabowo harus saling merangkul.
"Ini terbukti pada tahun 2014, mampu meredakan ketegangan di tengah-tengah masyarakat. Kita berharap 2019 bisa terulang lagi, siapapun yang menang harus merangkul yang kalah," tandasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: